Hari demi hari telah aku lalui dengan kasih sayang dari mereka
Walaupun apa yang mereka beri sudah tak utuh lagi, tak seperti kala itu
Putri kecilmu ini terkadang merindukan kebersamaan yang pernah mereka cipta
Tapi ia tersadar, kebahagiaan itu tak akan bisa terulang kembali
Di saat usiaku bertambah dewasa, saat itu juga aku kehilangan keutuhan mereka
Mereka yang ku anggap sebagai nyawaku, pelindungku, kekuatan dan semangatku
Tapi memang, takdir tuhan tidak merestui mereka untuk tetap bersama
Hanya bisa menerima dan berpura-pura kuat, walaupun berat untuk putri kecilmu
Putri kecilmu rela jika semua ini merenggut keutuhan dan kebersamaan yang begitu berarti
Ia juga merelakan masa dewasanya tanpa keutuhan kalian
Walaupun terkadang iri hati melihat kebersamaan itu di tempat lain
Tapi demi kalian, agar tak saling menyakiti kembali
Tanpa kalian ketahui, putri kecilmu menahan semua rasa pedih itu sendirian
Dengan melewati semua cobaan kehidupan yang silih berganti berdatangan
Tak mudah tuk menyembunyikan segala tangis kesedihan
Tapi lihatlah, putri kecilmu masih bertahan tuk masa depan yang kalian impikan
Bunda, Ayah….
Tanpa kalian mengucap, putri kecilmu bisa merasakan rasa sayang yang begitu besar
Rasa yang tidak ada duanya hingga membuat putri kecilmu merasakan kehangatan akan keutuhan
Seperti kala itu, bercanda tawa di atas roda empat yang mengitari jalan pegunungan
Atau menikmati sesuap nasi lepas pulang kerja dan sekolah di ruang tengah depan televisi menyala
Ayah, ingatkah lelucon kala itu? Setiap aku pulang sekolah, ayah selalu berada di kamarku dengan keadaan gelap yang membuatku terkejut, lalu aku bersikap rewel dan manja, tapi akhirnya tertawa lepas bersama
Sementara Bunda, yang sering tukar dan rebut pakaian ketika akan pergi bersama atau ketika Bunda sedang tidur, aku dan Ayah selalu mengganggu agar Bunda terbangun, tapi akhirnya juga tertawa lepas bersama
Atau setiap prestasi akhir semester hingga aku diterima di perguruan tinggi tanpa melewati tes, ingatkah kebahagiaan kala itu yah, bun? Ayah menangis tersedu dan Bunda berlari dari dapur yang masih membawa pancinya, juga dengan tangisan harunya demi bersama-sama memelukku erat
Bunda, Ayah…..
Memang kebersamaan dan keutuhan yang telah kita lalui takkan bisa terlupa dan terganti
Bisa saja di dunia tuhan memberikan takdir ini, tapi belum tentu akhirat nanti
Sekuat tenaga putri kecilmu ini, takkan menyerah apapun tantangan yang akan berdatangan
Demi kedua sayap hebatku walaupun telah patah, bukan berarti terelakkan
Untukmu Bunda dan Ayah….
Aku tetaplah seorang putri kecil yang rewel dan manja tuk kalian
Putri kecilmu berjanji akan tetap mencintai dan menyayangimu
Mau seperti apa keadaan kalian tuk saat ini dan ke depannya
Tulisan ini akan menjadi saksi bisu akan besarnya rasa sayang dan rinduku akan kebersamaan itu
Bunda, Ayah…..
Tenang saja, apa yang telah kalian beri untukku dari lahir hingga saat ini takkan terganti
Doakan putri kecilmu, restui ia akan mimpi dan harapannya
Tunggu putri kecilmu membawa kebahagiaan yang kalian harapkan di depan nanti
Sehat dan panjang umur untuk kedua sayap hebatku
the biggest love,
from your little girl
Komentar
Posting Komentar