Perjalanan ku di mulai..
Diterima menjadi aparatur sipil negara menjadi linier pertama
pada catatanku
Spesifik menyebutkan seperti instansi keuangan, tetapi tidak
menggebu aku menginginkannya
Waktu terus berjalan dan catatan itu aku biarkan menempel di
cermin kamarku
Ternyata jalan takdir membawaku menjadi bagian dari keluarga
besar adhyaksa
Ucap syukurku sebagai insan adhyaksa setingkat provinsi di wilayah
pusat budaya
Rasa senang yang tak terkira hingga aku tersadar jika jarak
akan berjauhan
Berjauhan dengan kedua orang tua, keluarga, dan suami
Di sinilah proses kehidupan nyataku dimulai
Mencari tempat singgah yang mirip dengan rumahku
Nyaman, sebutku untuk menyesuaikan diri
Hari berlalu, beraktivitas seperti layaknya orang dewasa, bekerja
dengan jam kantor
Logo pedang bermata dua di sisi kiri lengan yang melekat,
membuatku teringat pesan pencipta
Syukurilah maka nikmatmu bertambah
Melawan takdir katanya, jika ada sedih yang kurasakan
Sedihku selalu bermuara pada satu hal sama yang tidak aku
inginkan
Sebab rumahku, nyatanya berjauhan dengan jarak
Hal yang biasa dilakukan bersama rumahku, tetapi harus personal
aku selesaikan
Tetapi, apa yang tidak disukai mungkin itu terbaik, ayat
yang disampaikan
Tugasku hanyalah menjalani dan percaya
Doaku menepis muara kesedihan yang selalu sama
Seperti linier pertama yang tergapai, waktu juga akan menyatukan
rumah yang berjauhan
Lagi, tidak ada yang tidak mungkin baginya
Komentar
Posting Komentar