Langsung ke konten utama

Ada, Tiada, dan Sementara

Indahnya sepasang bola mata tuk melihat peliknya dunia

Daun telinga pun melengkapi dentingan suara kesedihan dan perasaan bahagia

Menyapa suasana esok hari dengan gumam juluran lidahnya

Hai raga kuat nan tangguh, siapkah berjalan kembali tuk mengembara?

Menemui setiap sudut tanah

Menikmati deraian tanpa lelah

Meratapi, terlewati dan berserah

Menjadikannya penuh makna

Membentuk diri dengan untaian kelana

Silih berganti, 

datang dan pergi, 

bertahan atau abadi

Tiada ukur pasti

Sampai di sini, ku tanya kembali

Bagaimana raga dan rasa yang sekarang tercipta?

Tak elok tuk menerka

Lihatlah waktu nyatanya tampak tersipu

Tak ayal, tertawa dan senang cukup tuk mengisinya

Berbatas tamparan realita lebih tau

Karenanya ada, tiada, dan sementara

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sesal

Malam itu terdengar kabar menggembirakan terbawa suasana penuh syukur dan haru terlihat dia risau akankan kita menjadi jauh atau sesuai ambisinya pikirannya berjalan melintasi ruang satu dan yang lainnya hingga bertemu bisikan-bisikan sampailah padaku keraguanku bergejolak dan menentang apa salahnya? pikiranku berbalik mengiyakan  bisikan-bisikan  yang memikatku sesal tidak semudah asa yang ku inginkan amarah menyelimutinya saat ini, beradu pikiran dan pendapat berunjuk rasa pada ego sesal itu akan ada selalu menemani dari apa yang dia cetuskan hanya doa ku dambakan bukan bisikan-bisikan pada ego dia

Gundah

Sunyi Hanya rembulan menerangi Suara hewan menemani Kegelisahan hati Sunyi Malam ini mengisahkan pilu Menistakan candu Dan membisu Pelajaran baru Menusuk kalbu -thanks-

Analogi Kisah Rusa dan Singa

Rusa memiliki kecepatan lari yang jauh lebih kencang dari Singa. Akan tetapi, Singa selalu dapat memangsa si Rusa. Hal ini dikarenakan Rusa sering menengok ke belakang ketika ia dikejar oleh Singa yang membuat kecepatan larinya tidak stabil. Sehingga Singa dengan mudah menerkamnya. Hikmahnya adalah “Melupakan segala hal yang  berasal dari ketakutan masa lalu akan kegagalan di masa depan yakni hal  yang membuat kita merasa trauma dan lelah. Fokus pada komitmen akan orientasi tujuan ke depan yang ingin dicapai”.  Pertanyaanya, mengapa ketika seseorang memberanikan diri untuk membuka diri at least memperbolehkan orang-orang baru memasuki kehidupannya untuk mendapatkan wawasan ataupun pengalaman baru, namun merekalah yang membuat rasa trauma dan lelah itu muncul kembali? Entahlah.