Langsung ke konten utama

Manusia

Insan yang tidak bisa hidup sendirian, namun terkadang sulit untuk memahami dirinya

Insan yang tidak bisa hidup sendirian, bergelut dengan argumentasi di benaknya

Insan yang tidak bisa hidup sendirian, menyandarkan segala khayal dalam ekspetasinya

Insan yang tidak bisa hidup sendirian, menangislah ketika semua terasa sesak


Layaknya sebuah pohon, menyampaikan guna tuk siapa saja

Layaknya sebuah pohon, kecil teduh dan tinggi tangguh

Layaknya sebuah pohon, tak henti tumbuh dengan pukaunya

Layaknya sebuah pohon, kokoh dengan akarnya menopang ranting dan dedaunan


Hitam dan putih, kelam atau dengan pancaran cahaya

Air dan api, sama pentingnya namun berbeda makna di dalamnya

Manusia, akan berarti jika saling memberi dan mengisi

Manusia, langkahnya tegar namun tidak mampu berdiri sendiri

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sesal

Malam itu terdengar kabar menggembirakan terbawa suasana penuh syukur dan haru terlihat dia risau akankan kita menjadi jauh atau sesuai ambisinya pikirannya berjalan melintasi ruang satu dan yang lainnya hingga bertemu bisikan-bisikan sampailah padaku keraguanku bergejolak dan menentang apa salahnya? pikiranku berbalik mengiyakan  bisikan-bisikan  yang memikatku sesal tidak semudah asa yang ku inginkan amarah menyelimutinya saat ini, beradu pikiran dan pendapat berunjuk rasa pada ego sesal itu akan ada selalu menemani dari apa yang dia cetuskan hanya doa ku dambakan bukan bisikan-bisikan pada ego dia

Gundah

Sunyi Hanya rembulan menerangi Suara hewan menemani Kegelisahan hati Sunyi Malam ini mengisahkan pilu Menistakan candu Dan membisu Pelajaran baru Menusuk kalbu -thanks-

Analogi Kisah Rusa dan Singa

Rusa memiliki kecepatan lari yang jauh lebih kencang dari Singa. Akan tetapi, Singa selalu dapat memangsa si Rusa. Hal ini dikarenakan Rusa sering menengok ke belakang ketika ia dikejar oleh Singa yang membuat kecepatan larinya tidak stabil. Sehingga Singa dengan mudah menerkamnya. Hikmahnya adalah “Melupakan segala hal yang  berasal dari ketakutan masa lalu akan kegagalan di masa depan yakni hal  yang membuat kita merasa trauma dan lelah. Fokus pada komitmen akan orientasi tujuan ke depan yang ingin dicapai”.  Pertanyaanya, mengapa ketika seseorang memberanikan diri untuk membuka diri at least memperbolehkan orang-orang baru memasuki kehidupannya untuk mendapatkan wawasan ataupun pengalaman baru, namun merekalah yang membuat rasa trauma dan lelah itu muncul kembali? Entahlah.